Musalman Ki Izzat Kijiye

Book Name:Musalman Ki Izzat Kijiye

Penyakit mengejek, mencela, dan menghina ini tersebar luas.

*   Jika seseorang menjalankan sunnah dalam duduk, berdiri, berjalan, makan, minum dan berpakaian, dia dicela secara tidak adil.

*   Orang miskin diejek karena kemiskinannya.

*   Bahkan ada yang mencela orang lain karena menganggap dirinya lebih unggul secara khusus (padahal ukuran kehormatan yang sebenarnya adalah seberapa besar ketakwaan seseorang).

*   Jika seseorang sebagai buruh, orang akan mengejeknya tentang pekerjaannya.

*   Jika seseorang menjual barang dari gerobak, dia mendapatkan penghinaan.

*   Seseorang yang hanya memiliki anak perempuan dan tidak memiliki anak laki-laki (padahal anak perempuan adalah rahmat dari Allah عَزَّوَجَلَّ ), maka akan diperlakukan sama mengerikannya.

*   Ketika datang  masalah keuangan sebelum menikah atau bahkan setelah menikah terjadi perceraian (Allah عَزَّوَجَلَّ melarang), kemudian Setan menyebabkan malapetaka dan melibatkan orang dalam mengejek dan membenci orang lain.

Dua hadits tentang menghina dan mencela

Andai saja kita mengamalkan ajaran Allah عَزَّوَجَلَّ dan Rasul-Nya صَلَى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .

1.   Sahabat Abū Dardāˈ رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ meriwayatkan, Nabi terakhir, Rasulullah صَلَى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, "Sesungguhnya orang-orang yang suka melaknat tidak dapat memberi syafaat dan tidak dapat menjadi saksi di hari kiamat." [1]


 

 



[1] ahī Muslim: 2.598