Book Name:Musalman Ki Izzat Kijiye
Orang-orang bodoh tertentu bahkan tidak memiliki sedikit pun rasa malu dalam mengolok-olok hal-hal yang dibuat Tuhan dengan ketentuan atau cara tertentu. Misalnya, seseorang mungkin memiliki satu mata yang tidak sejajar dengan yang lain. Orang-orang memanggilnya juling dan kemudian mengolok-oloknya. Jika seseorang memiliki hidung mancung, bibir besar atau masalah dengan kakinya, mereka akan diejek dan dihina. Harga diri dan martabat orang tersebut di depan umum tercabik-cabik.
Kecerobohan dan kelalaian kita memang sangatlah disayangkan! Nabi terakhir, Rasulullah صَلَى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, لَا تُمَارِ أَخَاکَ وَلَا تُمَازِحْہُ – “Jangan berdebat dengan atau mengejek saudaramu.”[1]
Hadits lain mengatakan:
Sungguh dibukakan pintu surga bagi orang yang telah mengolok-olok manusia. Dia akan dipanggil ke sana (dengan kata-kata); “Mendekatlah, mendekatlah.” Ketika dia mendekati surga, pintunya akan tertutup, dan ini akan terjadi padanya berkali-kali.[2]
Mereka yang tidak peduli tentang menghormati orang lain, mereka yang mengolok-olok semua orang dan tertawa bahagia sesudahnya, harus membaca hadits ini berulang-ulang. Mereka harus memikirkan secara mendalam apa artinya ini bagi mereka.
Sekarang coba bayangkan sejenak tentang Hari Kiamat. Suatu hari selama 50.000 tahun, di mana tanah akan dibuat dari tembaga panas yang membara dan matahari yang terik dengan api. Ke mana pun Anda berpaling, semua orang takut akan apa yang akan terjadi pada mereka.
Dalam situasi yang mengerikan itu, dapatkah Anda membayangkan betapa senangnya seseorang yang mendengar dirinya dipanggil ke surge Firdaus? Pikirkan berapa banyak dan