Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza

Book Name:Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza

Wahai para pecinta Rasulullah! Ini adalah waktunya bagi kita untuk merenung! Kita melakukan kurban, membeli hewan mahal, dan mengorbankannya dengan sangat antusias. Namun, masihkah banyak beberapa dari kita yang benar-benar layak mendapatkan kabar gembira tentang surga? Berapa banyak di antara kita yang senantiasa mengingat Allah عَزَّوَجَلَّ , gembira ketika mendengar nama Allah عَزَّوَجَلَّ (berdzikir kepada-Nya), gemetar karena takut kepada-Nya, dan bersedekah di jalan-Nya? Berapa banyak dari kita yang shalat tepat waktu?

Kita melakukan Kurban, yang tentu saja, amal baik, dan tindakan wājib yang menjadi kebajikan bagi mereka yang memenuhi persyaratannya. Tapi apa tujuan sebenarnya dari Kurban ini? Pelajaran apa yang diajarkannya kepada kita? Kapan kita akan memenuhi tujuan ini?

Penuhilah sunnah Nabi Ibrahim!

Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Kurban adalah sunnah Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام . Mari kita lihat tindakannya yang diberkahi dan mengambil pelajaran dari kehidupannya.

Pada usia 7 tahun, Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام diberi perintah oleh Allah عَزَّوَجَلَّ :

اَسۡلِمۡ

Artinya: “Berserahdirilah!”[1]

Pada usia 7 tahun, Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menjawab:

قَالَ اَسۡلَمۡتُ لِرَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ (۱۳۱(

Artinya: Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”[2]

Di usianya yang masih sangat muda, Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menyampaikan kata-kata ini di hadapan Allah عَزَّوَجَلَّ dan kemudian tetap teguh di atasnya sepanjang hidupnya. Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menghadapi kesulitan, kekhawatiran, kesedihan, dan kesusahan, tetapi beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام tidak goyah sesaat pun. Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام selalu tetap teguh.


 

 



[1] Al-Quran, 2:131,

[2] Al-Quran, 2:131,