Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza

Book Name:Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza

مَنْ ضَحَّی طِیْبَۃَ نَفْسِہٖ مُحْتَسِبًا لِاُضْحِیَتِہٖ کَانَتْ لَہٗ حِجَابًا مِّنَ النَّار

Barangsiapa yang berkurban untuk mencari pahala dan dengan hati yang ikhlas, maka itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.[1]

Kurban sebagai penebus dosa

Ringkasnya, dalam hadits lainnya menjelaskan tentang ganjaran untuk tetes darah pertama yang tertumpah dari hewan kurban, Allah عَزَّوَجَلَّ akan mengampuni dosa-dosa sebelumnya dari orang yang melaksanakan kurban.[2]

Wahai pecinta Rasulullah! Ini adalah hal yang luar biasa untuk dipikirkan. Siapa yang melakukan dosa, manusia atau hewan? Tanpa ragu, manusialah yang melakukan dosa, karena hewan tidak bertanggung jawab secara hukum untuk ini. Jadi pada hakekatnya hewan tidak berbuat dosa, tetapi hewan-hewanlah yang menjadi sarana penebus dosa manusia. Jika kita melihat hal-hal dari perspektif ini, kita menyadari betapa besarnya kebaikan hewan-hewan ini terhadap kita. Hewan-hewan tersebut menebus dosa-dosa kita dengan menjadi hewan kurban.

Dalam hal ini ada pelajaran yang dapat diambil oleh mereka yang berkumpul di saat pemotongan hewan kurban berlangsung. Beberapa diantaranya menjadi bahagia saat melihat hewan mati atau bersuara saat mati. Yang lain bahkan bertepuk tangan - مَعاذَ الـلّٰـه. Ini bukan waktu untuk hiburan. Sebaliknya, kita harus merasa malu atas dosa-dosa kita dan menyadari betapa besarnya kebaikan hewan itu terhadap kita.

Wahai Para pecinta Rasulullah! Kita semua harus takut kepada Allah عَزَّوَجَلَّ dan mengambil pelajaran dari ini. Hewan-hewan ini mengorbankan hidupnya atas nama Allah عَزَّوَجَلَّ . Dengan memberikan hidupnya, mereka menebus dosa-dosa kita. Kita harus mengakui kebaikannya atas kita dan memperlakukannya dengan baik.


 

 



[1] Al-Jāmi’ al-aghir; 8825

[2] Al-Mustadrak li al-ākim: 7600