Book Name:Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza
1. Kurban adalah ungkapan rasa syukur dan keyakinan tauhid
Pada zaman jahiliah, orang-orang biasa berkorban untuk dewa palsu mereka dan bahkan akan memanggil nama mereka pada saat penyembelihan. Menghapus perbuatan musyrik orang-orang kafir ini, Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman dalam Al-Quran:
وَ لِکُلِّ اُمَّۃٍ جَعَلۡنَا مَنۡسَکًا لِّیَذۡکُرُوا اسۡمَ اللہِ عَلٰی مَا رَزَقَہُمۡ مِّنۡۢ بَہِیۡمَۃِ الۡاَنۡعَامِ ؕ فَاِلٰـہُکُمۡ اِلٰہٌ وَّاحِدٌ فَلَہٗۤ اَسۡلِمُوۡا ؕ
Artinya: Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan ( kurban ) agar mereka menyebut nama Allah عَزَّوَجَلَّ atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya.[1]
Ini berarti bahwa Allah عَزَّوَجَلَّ Maha Pemberi. Hanya Allah عَزَّوَجَلَّ yang menciptakan hewan-hewan kurban ini, menempatkan makhluk-makhluk yang kuat ini di bawah kendali Anda, dan memberi Anda izin untuk menyembelihnya dan mendapatkan energi dari dagingnya. Anda hanya memiliki satu Tuhan, jadi hanya memanggil nama-Nya saat mengorbankan hewan, bersyukurlah kepada-Nya, dan tunduklah kepada-Nya!
Wahai para pecinta Rasulullah! Adalah suatu nikmat yang diberikan Allah عَزَّوَجَلَّ kepada kita tentang hewan kurban, menciptakannya, memberi kita kekuasaan atas hewan-hewan kurban, dan menghalalkan dagingnya untuk kita; Kurban adalah wujud syukur atas semua hal ini. Dan juga merupakan keyakinan tauhid. Pada kesempatan Idul Aḍḥā, umat Islam di seluruh penjuru dunia mengorbankan hewan atas nama Allah عَزَّوَجَلَّ . Mereka semua menyatakan Allah عَزَّوَجَلَّ itu satu; Maha Pemberi; Maha Pencipta; Satu-satunya Tuhan yang kita sembah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Jadi, kurban bukanlah adat atau acara festival , tetapi kurban adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah dan keyakinan tauhid.