Book Name:Qurbani Ek Ba Maqsad Fariza
Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام diperintahkan untuk mengajak orang-orang menuju kebaikan, sehingga beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام terlibat dalam menyebarkan agama sendirian. Meski tinggal di kerajaan tiran Namrudz, beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام tanpa rasa takut mengibarkan panji kebenaran, dan hanya mengandalkan Allah عَزَّوَجَلَّ .
Namrudz bahkan berani menempatkannya di api yang menyala-nyala, namun Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام tetap tidak bergeming. Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام terus menaati Allah عَزَّوَجَلَّ dalam setiap situasi. Ketika beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام akan dimasukkan ke dalam api, Malaikat Jibrīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام datang dan bertanya, "Wahai Ibrahim, apakah kamu membutuhkan bantuan?" Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menjawab, "Aku membutuhkan, tapi bukan darimu." Jibrīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام kemudian dengan rendah hati berkata, "Mohonlah, mintalah pertolongan dari-Nya!" Nabi Ibrāhīm عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام mengakhiri dengan indah dengan mengatakan, "Allah Maha Melihat, jadi tidak perlu mengatakan apapun."
سُـبْحٰـنَ الـلّٰــه Ini adalah iman yang benar dan tawakal. Allah عَزَّوَجَلَّ memberi ganjaran karena keyakinan dan kepatuhan ini dengan mengubah amukan api, yang membentang bermil-mil, menjadi taman bunga untuk Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام .
Allah عَزَّوَجَلَّ kemudian memerintahkannya untuk berhijrah. Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام kemudian pergi ke Suriah, meninggalkan rumah, kerabat, dan yang lainnya. Ketika beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام mencapai usia tua, beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام berdoa:
رَبِّ ھَبۡ لِیۡ مِنَ الصّٰلِحِیۡنَ (۱۰۰(
Artinya: (Ibrahim berdoa,) “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.”
Pada usia tersebut, beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام dikaruniai seorang putra saleh yaitu Nabi Ismāʿīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام . Padahal, ketika putranya ini masih bayi, beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام diberi perintah oleh Allah عَزَّوَجَلَّ : “Wahai Ibrahim! Tinggalkan putramu dan ibunya di Makkah!”
اللہُ اَکْبَر Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام diberikan seorang putra di usia tuanya. Ketika putranya ini masih dalam usia untuk minum susu, beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام kemudian diperintahkan untuk meninggalkannya.
Lihatlah cinta sejati Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام kepada Allah عَزَّوَجَلَّ ! Lihatlah sejauh mana ketaatannya yang menakjubkan! Beliau عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام tidak pernah sedikit pun
__________
1 Al-Quran, 37:100,