Book Name:Shoq e Hajj
Harapan yang tak tergoyahkan dari seorang ḥaji
Hazrat Mālik bin Dīnār رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه adalah wali suci yang terkenal, penuh dengan cinta kepada Allah عَزَّوَجَلَّ dan Rasul-Nya. Dia pernah mengenang:
Allah عَزَّوَجَلَّ memuliakan saya dengan hak istimewa melakukan haji berturut-turut selama 14 tahun. Untuk setiap tahun saya pergi ke Mekkah, saya melihat seorang pria memegang pintu Ka'bah. Setiap kali dia membaca talbiyah (لَبَّيْك اَللّٰھُمَّ لَبَّيْك), sebuah suara dari yang tak terlihat bergema, لَا لَبَّيْك (talbiyahmu tidak diterima). Setelah menyaksikan ini selama 14 tahun, saya akhirnya bertanya, “Wahai Darwis! Apakah Anda tidak dapat mendengar? Tidak bisakah kamu mendengar suara لَا لَبَّيْك?”
Pria itu menanggapinya yang dipenuhi cinta dan pengabdian. “Wahai Syekh”, serunya, “Ini hanyalah 14 tahun. Jika saya hidup selama empat belas ribu tahun, dan لَا لَبَّيْك dikatakan kepada saya seribu kali sehari, bukan setahun sekali, maka saya tetap tidak akan meninggalkan atau mengangkat kepala saya dari pintu ini. Di sinilah saya akan tinggal.”
Saat saya berbicara dengannya, secarik kertas tiba-tiba jatuh dari langit tepat di dadanya. Dia mengambilnya dan menyerahkannya padaku. Bunyinya, “Wahai Mālik bin Dīnār! Kamu menjauhkan hamba-Ku dari-Ku. Apakah kamu percaya Aku belum menerima 14 haji yang dia lakukan? Masalahnya tidak seperti itu. Aku telah menerima haji setiap jemaah haji yang datang selama ini, hanya karena berkat tangisannya.”[1]
Wahai para pecinta Rasulullah! Hari-hari haji semakin dekat. Banyak yang mendapatkan kabar baik bahwa mereka adalah orang-orang yang beruntung yang diberi kesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini. Mereka sekarang sibuk mempersiapkan ini, sementara yang lain sudah berangkat. Penerbangan telah lepas landas dari seluruh dunia, dan umat Islam akan segera sampai ke kota suci Masjidil Ḥaram.