Book Name:Shoq e Hajj
menjadi perantara bagi 400 anggota keluarganya dan kembali suci (tidak berdosa) seperti hari ketika ibunya melahirkannya .[1]
Kabar gembira atas ampunan bagi jamaah haji
Sahabat Abū Dhar Ghifāri رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ meriwayatkan bahwa Rasulullah صَلَى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:
Nabi Dāūd عَلَیْہِ السَّلَام bertanya, “Ya Allah عَزَّوَجَلَّ ! Apa pahala bagi mereka yang mengunjungi Rumah-Mu (Ka'bah)?” Allah عَزَّوَجَلَّ menjawab, “Barangsiapa yang berhaji di Kaʿbah-Ku, Aku jamin akan mengampuni mereka di dunia dan memaafkan mereka ketika mereka bertemu dengan-Ku (pada hari Kiamat).”[2]
Nabi tercinta, Rasulullah صَلَى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم juga bersabda:
Ketika hari ʿArafah tiba, Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman, “Wahai malaikat! Lihatlah hamba-Ku. Mereka telah melakukan perjalanan dari jauh dan luas. Keadaan mereka acak-acakan dan penampilan mereka tidak terawat. Aku menjadikanmu sebagai saksi, Aku pasti mengampuni mereka. Para malaikat kemudian berkata, “Ya Allah عَزَّوَجَلَّ ! Bahkan ada orang yang berdosa di antara mereka.” Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman, “Sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka juga.”[3]
Syuhada Karbala, Imam Ḥusain رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ meriwayatkan:
“Wahai Rasulullah!”, seseorang pernah berkata, “Saya sangat lemah dan tidak bisa berjihad.” Beliau memberikan jawaban, هَلُمَّ اِلٰى جِهَادٍ لَا شَوْكَةَ فِيه:الْحَجِّ ِ “Berjuang dan berjihad yang tidak ada rasa takut sedikitpun yaitu haji.”[4]