Book Name:Shoq e Hajj
Syekh Jahāngīr Samnāni رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه berada di dekatnya pada saat itu. Mendengar keluh kesah orang tua ini, syekh memanggilnya dan mendekat. Tanpa bicara, beliau hanya memberi isyarat agar lelaki tua itu pergi. Dalam sekejap mata, lelaki tua itu tiba-tiba menemukan dirinya telah berada di Masjidil Ḥarām, tepat di depan Ka'bah.
اللہُ اَکْبَر Orang tua itu melakukan ṭawāf, bergabung dengan jamaah di ʿArafah, dan akhirnya menyelesaikan hajinya. Dia kemudian menyadari bahwa dia tidak punya uang untuk kembali ke rumah, karena dia hanya mencapai Makkah melalui karomah seorang wali. Saat pikiran ini muncul di benaknya, dia melihat Syekh Jahāngīr Samnāni رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه berdiri di depannya, sekali lagi memberi isyarat agar dia pergi. Segera, lelaki tua itu menemukan dirinya berada di India lagi.[1]
Wahai para pecinta Rasulullah! Beberapa dari Anda mungkin berpikir bagaimana mungkin ini terjadi, dan bagaimana seseorang dapat melakukan perjalanan dari India ke Arab dalam sekejap mata. Jika Setan berusaha membuat ini tampak mustahil, seseorang harus menyadari bahwa ini adalah karomah suci. Allah عَزَّوَجَلَّ memberkahi para hamba saleh dan para wali-Nya yang terhormat dengan karomah seperti ini. Keajaiban suci ini disebut sebagai طَئُی الْاَرْض - melipat bumi dan mengurangi jarak. Bukti ini bahkan ditemukan dalam Al-Quran!
Āṣif bin Barkhiyā رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه adalah seorang wali, yang berasal dari umat Nabi Sulaiman عَلَیْہِ السَّلَام . Suatu hari, orang-orang berkumpul di istana Nabi Sulaiman عَلَیْہِ السَّلَام ketika dia bertanya, “Siapa yang bisa membawakanku singgasana Ratu Bilqīs?”
Āṣif bin Barkhiyā رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه lalu berkata:
اَنَا اٰتِیۡکَ بِہٖ قَبۡلَ اَنۡ یَّرۡتَدَّ اِلَیۡکَ طَرۡفُکَ
Artinya: “Aku akan mendatangimu dengan membawa (singgasana) itu sebelum matamu berkedip.”[2]