Book Name:Ilm e Deen Kay Fazail
4. Pahala 72 (Tujuh Puluh Dua) Ṣiddiqin
Sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat Abū Umāmah Bāhilī رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Barang siapa yang hidup untuk mencari ilmu dan melakukan ibadah, dan tetap dalam keadaan ini sampai dia mencapai usia tua, Allah عَزَّوَجَلَّ akan memberinya pahala 72 (Tujuh Puluh Dua) Ṣiddīqin pada hari kiamat.”[1]
5. Mengapa Perlu Mendapatkan Ilmu Islam?
Sahabat Muʿādh bin Jabal رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menyampaikan bagaimana Nabi terakhir صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:
Raihlah ilmu, karena mencarinya untuk mendapatkan ridha Allah عَزَّوَجَلَّ berarti takut kepada-Nya. Mencari ilmu adalah ibadah dan mengulanginya (untuk belajar dan menghafal) adalah untuk memuji Allah عَزَّوَجَلَّ. Mendidik orang yang tidak berilmu adalah sedekah, dan membelanjakannya di jalan Allah عَزَّوَجَلَّ untuk orang yang berhak menerimanya adalah kebaikan. Ini memungkinkan Anda untuk membedakan antara halal dan haram, dan itu adalah jalan yang diambil oleh penduduk surga. Itu adalah sarana kenyamanan, teman perjalanan, dan teman di saat kesepian.
Ini adalah petunjuk di saat kesulitan keuangan dan selama dalam kemakmuran. Ini adalah senjata melawan musuh yang muncul sebagai perhiasan bagi teman. Allah عَزَّوَجَلَّ menganugerahkan derajat yang tinggi kepada bangsa-bangsa melalui ilmu, dan melalui inilah mereka menjadi pemimpin yang diikuti. Pendapat ilmiah dianggap putusan akhir. Malaikat ridha dengan ulama. Dan setiap makhluk yang kering dan basah, termasuk ikan di laut dan hewan di darat, mendoakan untuk pengampunan mereka.