Book Name:Ilm e Deen Kay Fazail
* Ada derajat kewalian lain yang berlanjut seperti ini, yang tertinggi mutlak adalah derajat menjadi Sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .
* Salah satu derajat tertinggi di antara para Sahabat adalah para Sahabat Anṣāri عَـلَيْهِمُ الرِّضْوَانْ.
* Muhājirīn adalah derajat di atas Ansār.
* Kemudian derajat tertinggi di kalangan Muhājirīn adalah derajat seorang Ṣiddiq.
* Kemudian datang jajaran para Nabi.
* Kemudian para Rasul.
* Kemudian Nabi Ūlu al-‘Azm.
* Kemudian derajat Nabi Ibrahim عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم.
* Kemudian di atas semua yang disebutkan adalah derajat penutup para Nabi, rahmat bagi semua alam (ramatan lil ‘Alamin), kekasih Allah عَزَّوَجَلَّ: Nabiyullah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .
اللہُ اَکْبَر Wahai para pecinta Rasulullah! Penjelasan ini diberikan hanya untuk memberi kita sedikit pemahaman, tetapi kenyataannya, derajat Nabi terakhir صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم berada di luar pemahaman kita. Jika kita melihat daftar singkat ini, kita mulai memahami kehebatan derajatnya dibandingkan dengan ummatnya yang terendah.
Sekarang, mari kita baca hadits ini sekali lagi: “Keutamaan seorang ulama atas seorang ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling hina.” Ini menyoroti derajat para cendekiawan dengan cara yang luar biasa!
Semoga Allah عَزَّوَجَلَّ memberikan kita kemampuan untuk menjadi ulama yang mengamalkan ilmunya.
اٰمِیْنْ بِجَاہِ النَّبِیِّ الْاَمِیْنِ صلَّی اللہُ عَلَیْہ ِوَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ