Book Name:Shoq e Madina
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Kita mendapati diri kita berada di tengah musim haji. Banyak Muslim saat ini mengambil bagian dalam perjalanan yang menakjubkan ini. Setelah melakukan ṭawāf Kaʿbah, berjalan di antara Safā dan Marwah, dan pergi ke Minā, ʿArafah, dan Muzdalifah; setelah semua penghormatan ini, seluruh umat Muslim memalingkan hati mereka menghadap ke Madinah.
Dengan hati yang dipenuhi rasa rindu, dengan berlinangan air mata, dengan tubuh gemetar menanti dan melangkah karena gembira, mereka lalu mengunjungi Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم di kota suci Madinah. Ini adalah umat Muslim yang sama yang diberi izin oleh Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم untuk mengunjunginya. Pikirkan betapa beruntungnya mereka! Andai saja hari yang ditentukan tiba, di mana kita para pendosa juga bisa mendapatkan kehormatan ini. Andai saja, kita juga bisa dipanggil ke Madinah!
Kita memohon kepada Allah عَزَّوَجَلَّ untuk memberikan kita yang berdosa ini akan hak istimewa untuk mengunjungi Madinah, dan kesempatan untuk meminta syafaat dari Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .
Khalifah Islam keempat, ꜤAli bin Abī Ṭālib رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menceritakan:
Tiga hari telah berlalu sejak Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم wafat. Seorang badui kemudian datang, jatuh ke lantai dekat kuburan, dan meletakkan tanah di atas kepalanya. “Wahai Rasulullah!”, dia berseru, “Apa pun yang Anda dengar dari Allah عَزَّوَجَلَّ , saya telah mendengar dari Anda, dan Allah عَزَّوَجَلَّ telah berfirman:
وَ لَوۡ اَنَّہُمۡ اِذۡ ظَّلَمُوۡۤا اَنۡفُسَہُمۡ جَآءُوۡکَ فَاسۡتَغۡفَرُوا اللّٰہَ وَ اسۡتَغۡفَرَ لَہُمُ الرَّسُوۡلُ لَوَجَدُوا اللّٰہَ تَوَّابًا رَّحِیۡمًا (۶۴)
Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. Seandainya mereka (orang-orang munafik) setelah menzalimi dirinya datang