Shoq e Madina

Book Name:Shoq e Madina

Ulama ahli hadits lebih lanjut mengatakan:

Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم menggambarkan persamaan perumpamaan antara iman yang kembali ke Madinah dan ular yang kembali ke liangnya. Seekor ular meninggalkan lubangnya untuk mencari makanan dan hal-hal lain yang dibutuhkannya. Saat bergerak, kulitnya terkena sinar matahari dan menumpuk kotoran, akhirnya menjadi tua. Jadi, sepanjang tahun, ular berlindung untuk jangka waktu tertentu dan berganti kulit. Ketika mereka keluar dari lubangnya, kulit mereka segar dan baru.

Inilah yang dimaknai oleh hadits ini. Dengan cara yang sama seekor ular masuk ke dalam lubangnya dengan kulitnya yang usang dan tua, namun muncul dengan segar dan baru, prinsip yang sama berlaku juga untuk orang yang hidup di dunia ini. Saat dia menjalani kehidupanya, Setan mendorongnya untuk melakukan dosa dan menikmati kemewahan dunia. Hawa nafsunya menyebabkan dia jatuh ke dalam pelanggaran dan dosa. Hal ini menyebabkan imannya menjadi lemah.

Maka timbullah keinginan  bagi orang tersebut untuk memperbaharui dan meremajakan imannya. Metode ini dijelaskan oleh Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم ketika beliau bersabda: اِنَّ الْاِيمَانَ لَيَاْرِزُ اِلَى الْمَدِينَةِ - “Iman benar-benar kembali ke Madinah”. Ketika umat Muslim yang tinggal di seluruh dunia bertemu dengan orang-orang yang membanggakan duniawi, kemudian Setan membebani mereka, dan ketika hawa nafsu mereka membawa mereka ke dalam dosa; maka iman mereka akhirnya mulai melemah. Ketika semua ini terjadi, mereka harus datang ke Madinah. Udara dan air di kota suci ini akan memperkuat iman mereka kembali.

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                                صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Mutiara madani tentang dzikir dan ṣhalāwat atas Nabi

Saudara-saudara Muslim yang terkasih, inilah beberapa kata mutiara madani tentang dzikir dan shalawat atas Nabi. Pertama-tama, marilah kita mendapatkan kehormatan untuk mendengarkan dua hadits tentang topik ini.