Book Name:Shoq e Madina
Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم mencintai umatnya. Terhadap mereka (umatnya), beliau penyayang dan murah hati.
Ketika beliau datang ke dunia ini, رَبِّ هَبْ لي اُمَّتِي terucap di bibir beliau. Semasa hidupnya, beliau tetap peduli terhadap umatnya. Bahkan setelah beliau wafat, beliau terdengar mengucapkan رَبِّ هَبْ لي اُمَّتِي. Bahkan hari ini, di makamnya yang diberkahi, Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم masih hidup. Beliau masih murah hati; beliau masih menjadi milik orang-orang berdosa yang diampuni atas dosa-dosa mereka, beliau masih menjadi perantara bagi umatnya dan mengetahui apa yang terjadi pada mereka. Sekarang beliau masih, dan sampai hari ini, membantu dan mendampingi mereka.
Aku datang kepadamu setelah mendengarnya جَآءُوۡکَ
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Andai saja kita diberi kesempatan untuk mengunjungi Madinah, yang dinaungi Kubah Hijau, dan berdiri di depan tempat peristirahatan Rasulullah, dan mencari syafaatnya! Kita pasti akan mengatakan: “Ya Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم ! umatmu ini hadir! Saya berlumuran dosa dari ujung kepala hingga ujung kaki, dan saya meminta syafaat Anda agar saya dapat diampuni!”
اَسْئَلُکَ الشَّفَاعَۃَ یَا رَسُوْلَ ﷲ
Ya Rasulullah, saya meminta syafaat!
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Berikut adalah bagian dari ayat Alquran yang disebutkan dalam kedua peristiwa tersebut. Allah عَزَّوَجَلَّ telah berfirman: