Book Name:Shoq e Madina
Ayat kedua memberitahu kita untuk berlari menuju pengampunan. Jika kita menggabungkan kedua ayat tersebut, pesan Al-Qur'an menjadi jelas. Dikatakan, “Wahai orang-orang berdosa! Wahai umat yang dicintai! Mereka yang menganiaya dirinya sendiri harus lari kepada Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Di sanalah mereka akan memperoleh keselamatan.”[1]
سُبْحٰنَ اللہ Al-Qur'an sendiri ingin agar kita bergegas dan lari ke Madinah. Kita harus menindaklanjuti ini dan bergegas ke kota yang diberkahi itu sesegera mungkin. Siapa pun yang dapat atau mampu untuk berkunjung tidak boleh merasa malas untuk melakukannya. Adapun orang yang tidak memiliki sarana untuk bepergian ke Madinah, tidak mampu, atau tidak memiliki sarana yang terlihat untuk bepergian, hendaknya berusaha untuk meningkatkan hasrat, kecintaan, dan kerinduannya terhadap kota suci tersebut. Jika mereka tulus dalam kerinduannya itu, maka suatu hari mereka juga akan dapat mengunjungi kota Madinah - ان شآء اللہ.
Pentingnya Berkunjung ke kota Madinah
Imam Ahlussunnah, Imam Aḥmad Razā Khān رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه mengatakan:
Mengunjungi tempat peristirahatan Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم adalah yang paling baik dari setiap tindakan mustaḥab dan sangat penting. Bahkan, itu mendekati wājib untuk melakukannya.[2]
Malaikat menyambut umat Muslim
Ahli hadits dari Delhi, Syekh Abd al-Ḥaqq رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menulis dalam Jadhb al-Qulūb, “Setiap kali umat Muslim bepergian ke Madinah bermaksud untuk berziarah ke tempat Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , malaikat memberi mereka rahmat sebagai bentuk sambutan.”[3]
Sebagaimana diriwayatkan dalam Sunan Dāraquṭni, Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda: