Book Name:Shan e Ameer Hamza
dari kerabat dekat yang disebutkan di sini. Bahkan, beliau berhubungan langsung dengan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dalam beberapa hal:
Beliau adalah paman dari pihak ayah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .
Ibunya adalah saudara sepupu dari ibu Nabi, Sayyidatunā Āminah رَضِیَ اللهُ عَنْهَا . Dengan demikian, beliau adalah anak dari bibi dari pihak ibu Nabi tercinta.
Beliau juga raḍaʿī saudara Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , karena beliau disusui oleh ibu susu yang sama dengannya. (Raḍaʿī mengacu pada hubungan yang terjalin antara dua orang yang disusui oleh wanita yang sama). Nama kedua ibu menyusui yang diberkahi ini adalah Tsuwaibah رَضِیَ اللهُ عَنْهَا dan Ḥalīmah As Sa'diyyah رَضِیَ اللهُ عَنْهَا .[1]
Dengan demikian Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ berhubungan langsung dengan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم melalui tiga hal itu, maka wajib agar setiap muslim mencintainya.
Bagaimana beliau menerima Islam
Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ gemar berburu. Beliau pergi untuk berburu suatu hari, saat Abū Jahal sangat tidak menghormati dan menunjukkan perilaku tercela terhadap Nabi tercinta صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Ketika Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ kembali dari berburu, beliau diberitahu tentang kejadian ini, yang menyebabkan beliau menjadi geram. Dalam keadaan seperti ini, beliau mendekati Abu Jahal dan mulai menyerangnya. Abu Jahal mencoba untuk membenarkan dirinya sendiri (membela diri), dan berkata, “Wahai Ḥamzah! Apakah kamu tidak melihat jenis agama apa yang dibawa Muhammad ( صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم )? Dia menyangkal berhala kita dan mengatakan nenek moyang kita tidak cerdas.”