Book Name:Shan e Ameer Hamza
Apapun yang Saya dengar dan pelajari, Saya akan mencoba untuk menyampaikannya kepada orang lain.
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب! صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Pecinta Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dan ulama terkemuka , Yūsuf bin Ismā’īl Nabhānī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menuliskan kisah:
Pernah terjadi kekeringan parah, yang bertepatan dengan musim haji (اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـه meskipun demikian umat Muslim tetap menunaikannya). Syekh Aḥmad bin Muḥammad Dimyāṭī al-Miṣrī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه membeli dua ekor unta dari Mesir, dan bersama ibunya berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
Setelah menyelesaikan ibadah haji, beliau pergi ke Madinah dan menyampaikan salamnya di kediaman Nabi tercinta صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Segera setelah itu, syekh menyuruh untanya untuk kembali namun tiba-tiba untanya mati. Beliau juga kehabisan uang. Kematian untanya dan kurangnya biaya perjalanan untuk pulang membuatnya sangat khawatir dan sedih.
Beliau mengunjungi Syekh Ṣafī al-Dīn رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه dan menjelaskan secara keselurusan situasinya, beliau diinstruksikan, “hadirlah di tempat peristirahatan (makam) paman tercinta Nabi, Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ . Bacalah Al-Qur'an di sana dan sampaikan kekhawatiran Anda.
Atas hal ini, Syekh Aḥmad bin Dimyāṭī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه hadir di makam Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ , di mana beliau membaca Al-Quran dan menyebutkan apa yang sedang mengganggunya. Ketika beliau kembali ke penginapannya, beliau menemukan ibunya berkata, “Wahai anakku! Seseorang bertanya tentangmu.”