Book Name:Shan e Ameer Hamza
surga oleh Allah عَزَّوَجَلَّ dan pasti akan mendapatkannya, dan kedua adalah orang yang diberi kekayaan duniawi, namun pada hari kiamat akan diambil dan dikeluarkan. Bisakah keduanya setara? Mereka tidak akan pernah bisa sama. Para ahli tafsir Al Quran menjelaskan:
Ayat ini juga diturunkan mengenai Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ dan Abū Jahal. Orang yang disebutkan dalam ayat ini yang telah menerima janji surga dari Allah عَزَّوَجَلَّ adalah Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ . Adapun Abū Jahal, dia diberi kekayaan duniawi tetapi akan dibawa keluar pada hari kiamat sebagai tawanan.[1]
Seperti yang terdapat dalam kitab al-Mu’jam al-Kabīr, Nabi terakhir Allah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Demi Dia Yang Menguasai jiwaku! Sesungguhnya di langit ketujuh tertulis, حَمْزَةُ بْن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَسَدُ اللهِ وَأَسَدُ رَسُوْلِهِ- Ḥamzah, putra ‘Abdul Muṭhalib, adalah singa Allah dan singa Rasul-Nya.”[2]
Sayyidinā Ḥamzah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ berbaring di surga
Sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbās رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا meriwayatkan, Nabi terakhir صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم berkata, “Aku masuk surga pada malam hari dan melihat Ḥamzah dengan teman-temannya.”[3]
Narasi lain menjelaskan bagaimana Nabi terakhir صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Aku masuk surga pada malam hari dan melihat Ja’far Ṭayyār terbang dengan malaikat di langit, dan Ḥamzah duduk bersandar di sofa.”[4]