Book Name:Khwaja Gareeb Nawaz Aur Neki Ki Dawat
Ketika Seorang Penguasa Yang Zalim Yang Bertobat
Arshad Al Qādirī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه adalah seorang ulama terbaik dan pecinta Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Beliau pernah menulis:
Ada seorang raja yang zalim yang memiliki taman yang indah dan sumber mata air di pinggiran kota. Suatu hari, Wali suci yang mulia, Muʿīn Al Dīn Al Chishtī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه menemukannya. Beliau mandi dengan mata air tersebut, kemudian shalat, lalu duduk membaca Al Quran.
Setelah beberapa saat, Muʿīn Al Dīn Al Chishtī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه mendengar keributan saat seorang raja tiba, namun beliau tidak memperhatikannya dan terus menerus membaca. Ketika raja memasuki taman dengan prosesi besar (iring-iringan) dan melihat seorang laki-laki saleh berpakaian sederhana duduk di samping sumber mata airnya itu, rajapun menjadi sangat marah.
“Siapa yang mengizinkan orang ini berada di sini?”, geramnya. Sementara para penjaga dilanda ketakutan, Muʿīn Al Dīn Al Chishtī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه hanya menatap sang raja. Akibat dari tatapannya itu adalah; raja mulai gemetar sebelum akhirnya jatuh pingsan.
Wali suci itu meminta air dan memercikkannya ke wajah sang raja untuk membangunkannya. Ketika raja itu terbangun, raja dan para pelayannya bertobat atas masa lalu mereka dan bersumpah setia kepada Muʿīn Al Dīn Al Chishtī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه . ([1])
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـه Wali suci yang terkemuka, Muʿīn Al Dīn Al Chishtī (dikenal sebagai Khāja Gharīb Nawāz), meninggal dunia pada tanggal 6 Rajab. Ini adalah rahmat Allah عَزَّوَجَلَّ yang memungkinkan kita untuk mengingat, mencintai, dan menunjukkan rasa hormat kepada para wali suci yang mulia.
Dua Hadits Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم
Nabi terakhir صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman, ‘Aku sangat mencintai
orang-orang yang saling mencintai untuk mendapatkan ridha-Ku.’” ([2])