Khwaja Gareeb Nawaz Aur Neki Ki Dawat

Book Name:Khwaja Gareeb Nawaz Aur Neki Ki Dawat

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Khāja Muʿīn Al Dīn Al Chishtī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه , bacalah buklet yang berjudul Penyihir Yang Berbahaya, yang ditulis oleh Amir Ahlussunnah. Para pembaca buklet ini diharapkan dapat memperoleh banyak keberkahan dengan mempelajari kehidupan wali suci yang agung ini. Semoga Allah عَزَّوَجَلَّ memberikan kita kemampuan untuk melakukan hal ini!

اٰمِيۡن بِجَاهِ خَاتَمِ النَّبِیّٖن  صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Mutiara Madani Tawakkal Dan QanāꜤah

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Sebagai penutup ceramah, sekarang mari kita bahas beberapa poin mengenai tawakkal (berserah diri kepada Allah عَزَّوَجَلَّ ) dan qanāʿah (sikap puas penuh rasa syukur dan merasa cukup dengan apa yang telah diberikan).

Pertama, mari kita mulai dengan dua hadits Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم :

1.   Qanāʿah adalah harta yang tiada habisnya. ([1])

 

2.   Tanpa ragu sedikitpun, beruntunglah orang yang masuk Islam, diberi rezeki secukupnya, dan diberi qanāʿah atas apa yang dianugerahkan Allah عَزَّوَجَلَّ kepadanya. ([2])

 

*   Qanāʿah berarti hidup puas penuh rasa syukur dengan apa pun yang diberikan Allah عَزَّوَجَلَّ , dan melepaskan sifat keregoisan dan keserakahan. ([3])

 

*   Qanāʿah juga berarti tetap merasa puas dan bahagia meskipun tidak memiliki barang-barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. ([4])

 

*   Adapun tawakkal ada tiga tingkatan.

 



[1]  Al Zuhd, bagian 1, hal. 88, hadits 104

[2]  Ṣaḥīḥ Muslim, Kitāb Al Zakāt, hal. 406, hal. 2426

[3]  Jannatī Zeywar, hal. 136, dengan sedikit perubahan

[4]  Al Taʿrīfāt, hal. 126