Maut Ka Akhri Qasid

Book Name:Maut Ka Akhri Qasid

1. Pemakaman Adalah Pertanda Kematian

Suatu ketika, malaikat maut عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام hadir di hadapan Nabi Dāūd عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام . Nabi Dāūd عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام bertanya kepadanya tentang tanda kematian. Malaikat maut عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menjawab: "Wahai Nabiyullah! Orang tua, saudara, tetangga, dan kenalanmu, dimanakah mereka?" Nabi Dāūd عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام berkata: "Mereka telah meninggal dunia." Malaikat maut عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام berkata: "Mereka semua adalah pertanda kematian, menyampaikan pesan bahwa sebagaimana mereka yang telah pergi meninggalkan dunia ini, demikian pula kamu juga akan pergi suatu hari nanti."[1]

Nasihat Apa Lagi Yang Bisa Diberikan?

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Jelaslah bahwa orang-orang yang membawa jenazah, semakin banyak penghuni kuburan, kepergian orang-orang tercinta dan kerabat kita, silih berganti, semuanya itu adalah pertanda kematian. Di sinilah letak pelajaran besar bagi kita, namun sayangnya kita tidak memperhatikannya.

Suatu ketika Imam Al Ḥasan Al Baṣrī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه ikut serta dalam sebuah pemakaman.

Setelah menguburkan jenazah, beliau bertanya kepada seseorang: “Bagaimana pendapat Anda? Apakah orang ini (yang baru saja kita kuburkan) tidak ingin kembali ke dunia ini, memperbanyak amal saleh, dan bertobat atas dosa-dosanya?”

Orang itu menjawab: “Ya, tentu dia menginginkan hal itu.”

Imam Al Ḥasan Al Baṣrī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه lalu berkata: “Lalu bagaimana dengan kondisi kita? Mengapa kita tidak menjadi seperti mayat ini?” (yaitu Kita masih punya waktu; kita masih di dunia ini. Mengapa kita tidak memperbanyak amal saleh dan bertobat dari dosa-dosa kita?) Mengucapkan kata-kata ini, kemudian Imam Ḥasan Al Baṣrī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه pergi.

Beliau berkata: "Jika hati masih hidup, nasihat apa yang lebih hebat yang bisa diberikan selain dari pemakaman ini!"[2]


 

 



[1] Al Kamil fī Al Tārīkh, jilid. 1, hal. 198

[2] Ādāb Al asan Al Barī, hal. 29