Book Name:Maut Ka Akhri Qasid
* Sayyidinā Mālik bin Dīnār رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menyatakan: “Barangsiapa yang tidak memandang dunia dengan pandangan wawasan dan tidak memikirkan tentang akhirat, maka amal shalehnya berkurang, dan hatinya terselubung.”
* Sayyidinā Ḥātim Al Aṣamm رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه ditanya, “Bagaimana caranya agar seseorang menjadi orang yang memperhatikan?” Beliau menjawab: “Ketika dia melihat konsekuensi dari segala sesuatu di dunia dan merenungkan bahwa benda ini sebentar lagi akan segera musnah, dan pemilik dari benda ini juga akan segera dikuburkan di dalam kubur.”
* Sayyidinā Ḥātim Al Aṣamm رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه juga mengatakan: “Barangsiapa yang tidak memperhatikan ketika ada jenazah keluar dari rumahnya, maka dia tidak mendapatkan manfaat dari ilmu, hikmah, dan nasehat.”[1]
Bagaimana Seseorang Dapat Bertahan Dalam Panasnya Neraka
* Nabiyullah, Sayyidinā Dāūd عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام , sangat bertakwa. Suatu hari, beliau melewati sebuah tungku dengan api yang menyala-nyala. Ketika melihat hal ini, beliau teringat akan api Neraka, dan beliau menjadi khawatir. Dalam kegelisahan, beliau terjatuh ke tanah dan gemetar hingga persendiannya hampir terkilir.
* Pada hari-hari yang panas, Nabi Dāūd عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام menghadap ke sinar matahari dan berkata: "Ya Allah عَزَّوَجَلَّ ! Jika kami tidak dapat menahan panasnya matahari yang telah Engkau ciptakan, bagaimana kami dapat menahan panasnya Neraka?"[2]
Setiap Rumah Memiliki Tanda Peringatan
Sayyidinā Saˈib ꜤAbdī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه mengatakan: