Maut Ka Akhri Qasid

Book Name:Maut Ka Akhri Qasid

Kematian Sedang Mengintai

Sayyidinā Iyās bin Qatādah رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه adalah kepala suku. Suatu hari, dia melihat sehelai rambut putih di jenggotnya dan berdoa, “Ya Allah عَزَّوَجَلَّ ! Aku berlindung kepada-Mu dari kecelakaan yang tiba-tiba. Aku tahu kematian sedang menunggu, dan aku tidak dapat menghindarinya.” Beliau kemudian mendatangi kaumnya dan berkata, “Wahai Bani Saad! Aku mendedikasikan masa mudaku untuk kalian, maka sekarang berikan kepadaku masa tuaku.” Setelah itu, beliau kembali ke rumahnya dan menjalankan ibadah hingga beliau meninggal dunia.[1]

Mengapa Kita Tidak Memperhatikannya?

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, para sesepuh kita yang saleh, para pendahulu kita yang saleh, dan hamba-hamba Allah عَزَّوَجَلَّ yang mulia memiliki pikiran yang begitu murni sehingga mereka selalu memperhatikan nasihat. Sayyidinā Iyās bin Qatādah رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه melihat sehelai rambut putih di janggutnya yang diberkahi, dan sehelai rambut putih itu saja sudah cukup untuk memberikan pelajaran baginya. Beliau memperhatikan dan melakukan ibadah.

Sayangnya, kita tetap lalai! Kita tidak mendapatkan nasihat dan kehilangan pandangan yang mendalam. Setiap partikel di alam semesta memberi kita pesan tentang ketidakabadian, mulai dari meningkatnya usungan jenazah hingga semakin meluasnya kuburan, berlalunya masa muda, hari-hari yang berlalu, berkurangnya cahaya bulan; semua itu membawa pelajaran bagi kita. Semua hal ini memberi tahu kita, 'Wahai manusia yang lalai, kematian sudah dekat.'

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                 صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Dorongan Untuk Memperhatikan

Wahai para pecinta Nabi, di banyak bagian dalam Al-Qur'an yang mulia, kita telah dihimbau untuk memperhatikannya. Dalam surat An Nūr ayat 44 Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman:


 

 



[1] Bar Al Dumū, hal. 112