Zawal Ke Asbab

Book Name:Zawal Ke Asbab

Tujuan pertama dari kehidupan seorang Muslim adalah untuk menjadi خَیْرُ الْاُمَمْ - bangsa yang terbaik. Bunga harus memiliki keharuman, mutiara harus bercahaya dan matahari memancarkan cahaya. Demikian pula, penting bagi umat Muslim untuk memastikan tindakan mereka lebih besar dari pada tindakan bangsa-bangsa sebelumnya.

Apakah tindakan kita terkait dengan ibadah, bisnis, karakter atau  kepribadian, kita harus selalu mematuhi ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Seseorang harus tetap teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah dan berjalan di jalan yang benar.[1]

Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Para pendahulu kita yang saleh telah mengikuti Sunnah Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dan hidup dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Karena itu, Allah memberi mereka kesuksesan dan kehormatan. Orang-orang kafir akan terkesan dengan karakter atau kepribadian mereka (orang-orang saleh) dan menerima Islam.

Non-Muslim menerima Islam

Wali suci Mālik bin Dīnār رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه pernah menyewa sebuah rumah, dan seorang non-Muslim tinggal di bangunan di sebelahnya. Non-Muslim itu membencinya dan membuang air kotor dan kotoran ke rumahnya melalui pipa selokan. Mālik bin Dīnār tetap diam membersihkan najis dan kotoran.

Ini terus terjadi sampai non-Muslim bertanya, "Apakah Anda tidak memiliki keluhan tentang kotoran yang saya lemparkan ke rumah Anda?" Wali suci itu menjawab dengan sopan santun dan lemah lembut, "Saya membersihkan segala najis dan kotoran yang masuk ke rumah saya."

“Anda telah menanggung ini begitu lama”, non-Muslim bertanya, “ lalu apakah Anda tidak marah?” Wali suci itu menjawab, “Saya tahu, namun saya mengendalikannya, sebagaimana Allah berfirman:”

وَ الۡکٰظِمِیۡنَ الۡغَیۡظَ وَ الۡعَافِیۡنَ عَنِ النَّاسِ ؕ     وَ اللّٰہُ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ (۱۳۴)ۚ


 

 



[1] Irfani Taqrirain, Bayan: Zawal Kay Asbab, hal. 99