Zawal Ke Asbab

Book Name:Zawal Ke Asbab

Sejarah Bangsa-Bangsa yang Jatuh       

Sejarah memberi tahu kita bahwa ketika suatu bangsa tidak bersyukur atas berkah yang diterimanya, seperti kesuksesan, kehormatan, dan keamanan, maka hasil dari bangsa itu adalah menjadi sumber peringatan bagi kita.

Bangsa ‘Ad atau kaum ‘Ad diberi kekuatan dan kekayaan yang melimpah tetapi ketika mereka menjadi tidak patuh dan tidak menghargai, maka Allah عَزَّوَجَلَّ menghukum mereka dengan mendatangkan badai. Dengan demikian, mereka menjadi tanda teguran atau peringatan bagi orang lain.[1]

Bangsa Tsamud atau kaum Tsamud adalah arsitek terampil yang diberikan kekuatan, kemakmuran, dan kehormatan tetapi mereka menjadi pemberontak dan tidak tahu berterima kasih. Akibatnya mereka hancur oleh gempa bumi yang parah.[2]

Suatu bangsa atau suatu kaum tidak akan kehilangan nikmat Allah عَزَّوَجَلَّ kecuali mereka mengubah kondisi mereka. Jika mereka menjadi jahat, tidak tahu berterima kasih, dan tidak patuh, maka murka Allah عَزَّوَجَلَّ akan turun atas mereka dan mereka tidak akan diberi kelonggaran. Apa yang terjadi pada mereka kemudian akan menjadi pelajaran bagi kita semua.

Kesuksesan bukanlah Berkah yang Diwariskan

Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Ayat Al-Qur'an ini memberi tahu kita bahwa kesuksesan tidaklah turun-temurun. Ini tidak terjadi, bahwa satu bangsa akan terus berkembang sementara bangsa yang lain mengalami kejatuhan atau kehancuran yang permanen. Prestasi, kehormatan, dan pangkat tidak dicapai melalui nama, garis keturunan, dan penampilan. Semua itu diperoleh dengan karakter atau kepribadian yang terhormat. Ahli tafsir Al-Quran yang terhormat, Muftī Aḥmad Yār Khān NaꜤīmī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menuliskan:

Berkah akan hilang karena kekufuran, terlepas dari apakah suatu bangsa atau suatu kaum itu besar atau kecil, apakah itu tanah air atau tanah kelahiran


 

 



[1] Seerat Al-Ambiya, hal. 223

[2] Tafsīr irā Al-Jinān, jilid. 3, hal. 359