Zawal Ke Asbab

Book Name:Zawal Ke Asbab

Pertama, ingatlah bahwa “mawlawi” berarti “seseorang dari Allah عَزَّوَجَلَّ .”[1]

Intinya, setiap orang adalah pribadi dari Allah عَزَّوَجَلَّ ( yaitu, mereka beriman kepada Allah عَزَّوَجَلَّ ). Tak satu pun dari kita yang akan siap untuk menerima diri sendiri sebagai setan! Ketika kita semua beriman dan taat kepada Allah, kita semua mawlawi!

Ahli tafsir Al-Qur’an terkemuka, Muftī Aḥmad Yār Khān NaꜤīmī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menyatakan, “Semua Muslim adalah pendakwah. Setiap orang wajib mendorong orang lain untuk berbuat kebaikan dan melarang kemungkaran.”[2]

Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, بَلِّغُوْا عَنِّیْ وَلَوْ اٰیَۃً – “Sampaikanlah dariku; meskipun hanya satu ayat.”[3]

Tidak Mengajak kepada Kebaikan adalah penyebab Kehancuran

Sahabat NuꜤmān bin Bashir رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ meriwayatkan bahwa Nabi terakhir صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:

Perumpamaan orang yang mematuhi batasan-batasan yang telah ditetapkan Allah عَزَّوَجَلَّ dibandingkan dengan orang yang melampaui batasan-batasan tersebut adalah seperti perumpamaan orang yang menarik undian untuk tempat duduk di perahu.

Beberapa dari mereka akan memiliki tempat duduk di bagian atas dan yang lainnya akan berada di area bawah. Orang-orang di tempat yang lebih rendah harus melewati orang-orang di bagian atas untuk mendapatkan air, dan yang terakhir merasa terganggu karenanya. Salah satu orang di bagian bawah kemudian mengambil kapak dan membuat lubang di bagian bawah perahu, lalu orang yang di atas berkata, “Ada apa denganmu?” Dia menjawab, "Kamu terganggu oleh saya yang datang untuk mengambil air meskipun saya perlu." Sekarang jika mereka mencegahnya untuk melakukan itu, maka mereka


 

 



[1] Faizan-e-Ilm wa Ulama, hal. 11

[2] Tafsīr Naīmi, Āle Imrān, di bawah ayat no: 104, jilid. 4, hal. 79

[3] aī Al-Bukhari: 3461