Book Name:ALLAH Ki Riza Sab Se Bari Cheez Hai
Ketika suara itu bertanya, “Apa yang anakmu katakan?”, Luqmān Ḥakīm رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه pun bertanya, “Siapakah Anda? Mengapa Anda tidak menunjukkan diri Anda?”
Suara itu menjelaskan, “Aku adalah Jibril. Aku hanya dapat dilihat oleh para Nabi dan Malaikat.”
“Jika Anda adalah Jibril”, katanya, “pasti Anda tahu tentang negara kami?”
Malaikat Jibrīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام mulai berkata:
Allah عَزَّوَجَلَّ mengutusku untuk menurunkan azab di suatu tempat. Ketika aku tiba, dan aku menyadari kalian berdua juga menuju ke tempat yang sama. Aku kemudian meminta Allah عَزَّوَجَلَّ untuk menghentikan kalian berdua untuk pergi lebih jauh. Do’aku terkabul dan putramu dibuat untuk menghadapi kesulitan ini. Jika ini tidak terjadi, maka kamu akan memasuki tempat itu dan juga terjebak dalam azab bersama para penghuninya.[1]
Wahai para pecinta Rasulullah! Apapun yang terjadi, apapun keadaan yang Allah عَزَّوَجَلَّ tetapkan untuk kita, itu adalah yang terbaik untuk kita. Konsekuensinya adalah, kita harus ridha dengan ketetapan Allah عَزَّوَجَلَّ . Kita tidak boleh menggelapkan hati kita atau mengeluh dengan ucapan kita.
Allah عَزَّوَجَلَّ telah memberikan yang terbaik kepada setiap orang
Nabi Mūsā dan Nabi Hārūn عَـلَيْهِمَا الـسَّلَام pergi ke Firʿaun, berusaha memanggilnya kepada kebenaran. Fir'aun bertanya:
فَمَنۡ رَّبُّکُمَا یٰمُوۡسٰی (۴۹)
Dia (Fir‘aun) berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa?”[2]