Book Name:ALLAH Ki Riza Sab Se Bari Cheez Hai
Wahai para pecinta Rasulullah! ! Apa yang dimaksud dengan ridha dengan Allah عَزَّوَجَلَّ sebagai Tuhan kita? Apa maksudnya menerima fakta ini? Para ulama mengomentari mengenai tiga tingkat penerimaan dalam hal ini.
Imam al-Qurṭubī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menguraikan:
Ridha kepada Allah عَزَّوَجَلَّ sebagai Tuhannya dan menerima kenyataan ini, berarti seseorang tidak akan menerima siapapun selain Allah عَزَّوَجَلَّ sebagai Tuhannya. Seseorang yang dengan sepenuh hati percaya pada keesaan Allah عَزَّوَجَلَّ akan menolak semua yang dianggap musyrik sebagai Tuhan dan percaya hanya Allah عَزَّوَجَلَّ yang layak disembah.
Orang yang demikian itu tahu bahwa hanya Allah عَزَّوَجَلَّ yang memberinya rezeki, menopangnya, yang memberinya nafas, dan yang memberkahinya dengan kehidupan. Dia mengakui tidak akan pernah ada Tuhan lain selain Allah عَزَّوَجَلَّ .[1]
Tingkat penerimaan ini adalah fondasi inti dari iman kita. Tanpa ini, maka seseorang tidak bisa menjadi seorang Muslim.
Mengklarifikasi tingkat kedua menjadi puas dan ridha dengan fakta bahwa Allah عَزَّوَجَلَّ adalah Tuhan kita, Syekh ꜤAli Al Hajwayrī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه mengatakan, “Kepuasan dan ridha ini mengacu pada hati seseorang yang tetap tidak akan berubah keyakinannya dalam kondisi apapun terlepas dari apakah dia diberikan sesuatu atau tidak.”[2]