ALLAH Ki Riza Sab Se Bari Cheez Hai

Book Name:ALLAH Ki Riza Sab Se Bari Cheez Hai

ilmu adalah kesempurnaan bagi mereka. Siapa pun yang diberi sesuatu, hal spesifik itu adalah kesempurnaan dan yang terbaik untuk mereka.[1]

Pikirkan seperti ini: apa pun yang diterima seseorang dari  Allah عَزَّوَجَلَّ , mereka telah menerima 100%. Tidak ada sedikitpun yang diambil. Proporsi penuh untuk setiap orang sesuai dengan kekuatan, kapasitas, dan kemampuannya.

Misalnya, jika siswa taman kanak-kanak diberi nilai 100%, kelas mana yang akan dia masuki? Dia akan pindah ke sekolah dasar. Demikian pula, jika seorang mahasiswa sarjana S1 diberikan nilai 100%, pendidikan apa yang akan dia masuki selanjutnya? Dia bisa mulai menjadi Master. Keduanya mencapai 100%, dan keduanya diberikan nilai 100%, tetapi yang satu masuk sekolah dasar dan yang lain mendaftar  Master. Akan tetapi, meski sama-sama mencapai 100%, tetapi kemampuannya berbeda. Jika lulusan sarjana S1 memasuki sekolah dasar dan anak yang lulus dari taman kanak-kanak mulai menjadi Master, maka mereka berdua akan menemukan diri mereka dalam keadaan ketidakseimbangan akademik.

Dengan cara ini, Allah عَزَّوَجَلَّ memberikan kesempurnaan kepada setiap orang di dunia ini. Orang kaya menerima 100%, dan orang miskin juga menerima 100%. Akan tetapi, kekuatan dan kemampuan masing-masing berbeda. Jika orang miskin diberi 150% dan dijadikan kaya, atau orang kaya diberi 50% dan dibuat miskin, keduanya akan kehilangan keseimbangan dan menjadi tidak seimbang. Allah عَزَّوَجَلَّ telah menganugerahi setiap orang 100%, dan apapun yang Dia (Allah) berikan adalah kesempurnaan dan yang terbaik bagi orang tersebut.

Dalam sebuah hadits qudsi dijelaskan, Allah berfirman:

Di antara hamba-hamba-Ku ada yang lebih baik untuk kemiskinannya. Keadaan mereka akan rusak jika membuat mereka kaya. Di antara hamba-hamba-Ku ada yang lebih baik hartanya. Keadaan mereka akan rusak jika membuat mereka miskin.[2]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب             صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد


 

 



[1] Anwār al-Qudsiyyah fī bayan adab al-ʿUbudiyyah, hal. 30

[2] Mirqāt al-Mafātī: 2459