Book Name:Ittiba e Shehwat Ki Tabah Kariyan
Melalui berkah ini, sebagian besar orang telah bertobat dari dosa-dosa mereka dan menjalani kehidupan yang saleh.
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Saat kita mengajak satu sama lain untuk mengendalikan hawa nafsu kita dengan mencari keridhaan Allah عَزَّوَجَلَّ ketika melakukannya, marilah kita simak beberapa hadits yang membahas tentang topik ini. Semoga dengan berkah ini, kita dapat terhindar dari mengejar hawa nafsu dan dari penyakit yang berbahaya.
Surga dan Neraka dekat dengan Anda
Sebagaimana diriwayatkan oleh Sahabat ʿAbdullah ٰ رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ , Nabiyullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم َbersabda, “Surga lebih dekat kepadamu daripada talimu ke sepatumu. Neraka juga sama. Ya, Surga ditutupi dengan kesulitan, dan Neraka ditutupi dengan keinginan (hasrat) dan kesenangan.”[1]
Siapa yang bijak, dan siapa yang bodoh?
Hal senada juga dijelaskan oleh Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم :
اَلْکَیِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَہٗ وَ عَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَ الْعاجز مَنِ اتَّبَعَ نَفْسَہٗ ھَوَاھَا ثم تَمَنَّی عَلَی اللہِ
Orang bijak adalah orang yang bertanggung jawab atas hawa nafsunya dan bertindak untuk kehidupan yang terjadi setelah kematian. Orang yang tidak berdaya adalah orang yang menuruti hawa nafsunya, kemudian berangan-angan tentang Allah عَزَّوَجَلَّ (sebagaimana orang tersebut masih berharap Allah عَزَّوَجَلَّ akan memberikan mereka surga).[2]
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Surga adalah tempat yang penuh dengan karunia, kemewahan dan kenyamanan, namun untuk mencapainya tidaklah mudah. Seseorang harus mengerahkan diri sepenuhnya