Book Name:Ittiba e Shehwat Ki Tabah Kariyan
9. Makan dengan niat berbuat dosa.
10. Menjadi begitu terbiasa dengan makanan dan pakaian yang mewah sejauh mana seseorang tidak dapat menggunakan hal-hal normal lagi.
11. Mengasumsikan bahwa seseorang telah memperoleh makanan berkualitas tinggi hanya dengan pencapaian pribadinya.[1]
3. Tidak perlu memikirkan orang lain
Cara lain seseorang dapat mengejar keinginannya, adalah dengan tidak perlu memikirkan orang lain. Melihat pakaian mahal orang lain, rumah megah dan gaya hidup mewah, dapat menyebabkan penyakit spiritual (penyakit hati) seperti kecemburuan yang merusak. Setelah itu seorang akan dibutakan oleh keinginannya dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.
Untuk menghindari hal ini, seseorang harus berhenti memikirkan apa yang dimiliki orang lain. Bersabar, bersyukur dan mensyukuri apa yang telah diberikan Allah عَزَّوَجَلَّ . Bacalah biografi para pendahulu kita yang saleh dan renungkan bagaimana mereka menjalani hidup mereka. Ini akan mendorong Anda untuk melakukan perbuatan baik.
4. Lalai dalam memperbaiki diri sendiri
Tidak memusatkan perhatian pada perbaikan diri juga dapat menyebabkan seseorang menjadi korban tipu muslihat setan dan hawa nafsu. Seseorang yang tidak memperhitungkan tindakannya, tidak akan pernah menyadari kekurangannya. Sebaliknya, dia akan secara tidak sengaja mendengarkan bisikan Setan dan melakukan dosa demi dosa.
Untuk menghindari hal ini, kita harus memperhitungkan perbuatan kita setiap hari. Dalam lingkungan Islam Dawat-e-Islami, ini dikenal sebagai akuntabilitas diri (mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika).