Ittiba e Shehwat Ki Tabah Kariyan

Book Name:Ittiba e Shehwat Ki Tabah Kariyan

Orang yang unggul adalah dia yang menolak dunia sebelum meninggalkannya, dan yang mebuat Allah عَزَّوَجَلَّ ridha sebelum bertemu dengan-Nya. Kondisi (keadaan) kuburan pada setiap orang akan berbeda-beda. Jika seseorang menghabiskan hidupnya dengan melakukan perbuatan baik, mereka akan menemukan kemudahan di alam kuburnya. Jika mereka mati dalam keadaan berdosa, tidak ada apa-apa selain kebinasaan bagi mereka.[1]

Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Lihatlah betapa salehnya hamba-hamba Allah عَزَّوَجَلَّ mereka merenungkan apa yang akan terjadi di alam kubur. Mereka tahu bahwa dunia ini bersifat sementara dan tidak menuruti hawa nafsu mereka. Mereka ini tahu bahwa jika mereka mengembangkan keterikatan hati dengan dunia dan mengejar keinginan (hasrat) mereka, akan ada kerugian besar di

Akhirat.

Kemudian di sisi lain, kita sadari. Berapa kali kita mengunjungi makam dan bahkan menguburkan orang dengan tangan kita sendiri, namun kita gagal untuk belajar dari semua ini. Kita tidak menyadari bahwa mereka yang mengikuti hawa nafsu mereka dan yang bekerja untuk mendapatkan kemewahan dunia ini, mereka mendapatkan buah dari usaha mereka yang salah tempat karenanya mereka sekarang terbaring di kuburan mereka.

Ingat! Meskipun mungkin tampak dari luar seperti tidak ada yang terjadi, keadaan di dalam kubur tidak sama untuk semua orang. Beberapa kuburan adalah taman mekar dengan tanaman hijau dan bunga. Yang lainnya penuh dengan bara panas yang berderak, atau lubang yang penuh dengan kalajengking dan ular. Coba pikirkan hal ini paling tidak: jika seseorang menuruti hawa nafsunya dan terus melewatkan satu shalat pun, berbohong satu kali, menggunjing satu kali, melihat sesuatu yang haram satu kali, mendengarkan musik satu kali, menonton film satu kali, bersumpah dengan sumpah palsu satu kali atau dengan marah menyuruh seseorang pergi tanpa alasan walaupun satu kali saja, mereka akan dapat hukuman untuk ini di alam kubur.

Jika ini terjadi, dan seseorang berada dalam kuburan yang kecil, sempit, dan gelap gulita sendirian, bagaimana mereka akan mulai mengatasinya? Bagi mereka yang takut kepada Allah عَزَّوَجَلَّ ,memikirkan hal ini saja sudah cukup untuk membuat


 

 



[1] Mawiah asanah, hal. 61,62; Nēiki Kī Dawat, hal. 56