Surah Fatiha

Book Name:Surah Fatiha

رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menyatakan: “Surat Al-Fātiḥah diturunkan di al-Madinah al-munawwarah. Menurut pendapat lain, terungkap dua kali; sekali di al-Makkah al-Mukarramah dan sekali di al-Madinah al-Munawwarah.”[1]

Iblis Menangis (meratap) dengan kepedihan

Imam Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menyatakan:

  Iblis menangis dalam empat masa:

1.   Saat dia dikutuk.

2.   Ketika dia dilemparkan ke bumi.

3.   Ketika Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم menyatakan kenabiannya.

4.   Saat Surat Al-Fātiḥah diturunkan.

Imam Mujāhid رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه berkata: “Ketika Surat Al-Fātiḥah diturunkan, Iblis merasakan kesedihan yang luar biasa, sehingga dia menangis dan meratap.”[2]

Surat Al-Fātiḥah berasal dari dalam suatu perbendaharaan di bawah Arsy

Khalifah Islam keempat, Sayyidunā ꜤAlī bin Abī Ṭālib رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ berkata, “Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم memberitahuku bahwa Surat al-Fātiḥah diturunkan dari dalam suatu perbendaharaan di bawah Arsy.”[3]

Sayyidinā ꜤAbdullāh bin ꜤAbbās رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا melaporkan bahwa Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم pernah duduk bersama Sayyidinā Jibrīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام ketika mereka mendengar suara dari langit. Sayyidinā Jibrīl عَـلَيْـهِ الـسَّـلَام mengangkat kepalanya dan berkata, “Wahai Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Ini adalah malaikat yang belum pernah turun ke bumi sebelumnya.” Malaikat menyapa


 

 



[1] Tafsīr Ṣirāṭ al-Jinān, al-Fātiḥah, jilid. 1, hal. 37

[2] Tafsīr al-Durr al-Manthūr, al-Fātiḥah, jilid. 1, hal. 17

[3] Tafsīr al-Durr al-Manthūr, al-Fātiḥah, jilid. 1, hal. 16