Surah Fatiha

Book Name:Surah Fatiha

اَلۡحَمۡدُ لِلّٰہِ رَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ ۙ  (1) الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ ۙ  (2)مٰلِکِ یَوۡمِ الدِّیۡنِ ؕ  (3)

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ۙ(1) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (2) Pemilik hari Pembalasan (3)[1]

Tuhan yang benar yang layak menerima segala pujian. Dia bebas dari setiap kekurangan dan cacat, memiliki semua kesempurnaan, dan Dia adalah Pencipta segala sesuatu yang ada. Dia memberikan rezeki kepada serangga terkecil serta hewan besar seperti gajah. Dia adalah Tuhan semesta alam. Dia Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Dia Penguasa Hari Pembalasan. Ini adalah pengakuan akan Tuhan yang benar.

Mengenali Diri Sendiri

Hal kedua yang diperlukan untuk murāqabah adalah pengenalan diri sendiri. Jika seseorang tidak mengenali dirinya sendiri, dia tetap asyik dengan keinginannya. Oleh karena itu, selama seseorang tidak memahami dirinya sendiri, dia tidak dapat mengarahkan perhatiannya kepada Allah عَزَّوَجَلَّ . Apa artinya mengenali diri kita sendiri? Ini untuk mengakui bahwa kita lemah dan bergantung. Kita merasa lapar, jadi kita bergantung pada makanan. Kita merasa haus, jadi kita bergantung pada air. Kita membutuhkan mata kita untuk bisa melihat, dan telinga kita untuk mendengar. Kita membutuhkan tangan untuk memegang sesuatu, lidah untuk berbicara, dan otak untuk berpikir. Jadi, kita membutuhkan dan bergantung pada sifat dasar kita.

Ketika hal ini diakui oleh seseorang, dan dia mengakui bahwa Allah عَزَّوَجَلَّ adalah Tuhan semesta alam, barulah dia dapat tunduk kepada Pencipta-Nya dan dengan rendah hati menyatakan:


 

 



[1] Al-Quran, 1: 1 – 3