Book Name:Husn e Zan Ki Barkaten
atas pertobatan kami." Setelah itu, mereka bertobat, menjalani kehidupan yang saleh, dan tetap teguh dalam pertobatan itu sampai akhir hayatnya.[1]
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Kisah yang diambil dari Faizan-e-Sunnat ini mengajarkan kita bahwa berpikir positif terhadap umat Muslim memiliki banyak keberkahan. Prasangka yang baik (ḥusnudzon) adalah memikirkan orang lain dengan pikiran yang baik. Misalnya si fulan itu saleh, Syekhku adalah orang suci, nigranku (pemimpinku) adalah orang yang saleh, dan lain sebagainya.
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Pemilik penginapan musafir itu memiliki pemikiran yang baik tentang sekelompok pencuri tersebut. Dia melayani mereka dengan baik dan menganggap sisa makanan dan air mereka itu penuh berkah, maka dia memberikannya kepada putranya yang cacat. Melalui keberkahan dari berpikir positif itulah, maka Allah عَزَّوَجَلَّ menyembuhkan anak dari pemilik penginapan tersebut, dan juga membuat para pencuri itu bertobat dan menjalani kehidupan yang saleh.
Kita memohon (berdo’a) kepada Allah عَزَّوَجَلَّ untuk memberikan kita kemampuan dalam memiliki asumsi atau pemikiran yang baik dari setiap umat Muslim, termasuk guru kita, imam kita, dan atasan kita.
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Karena kita tidak mengetahui derajat seseorang di hadapan Allah عَزَّوَجَلَّ , maka penting bagi kita untuk menghargai sisa makanan yang dimiliki setiap Muslim. Namun, sangat disayangkan di masyarakat kita melalukan tindakan pemborosan sisa makanan dan minuman, dan
مَعاذَ الـلّٰـه
hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang biasa. Entah itu saat ada acara di rumah, saat pertemuan di masjid, ataupun dalam pesta pernikahan, makanan seperti tidak dihargai dan terbuang sia-sia dalam jumlah yang banyak.
Nampan dan periuk yang berisi sisa makanan namun masih dapat dimakan kemudian dikosongkan dan makanan tersebut dibuang karena masyarakat tidak menghargai nikmat Allah عَزَّوَجَلَّ .