Keutamaan mengirimkan ṣhalāwat kepada Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  

Nabiyullah Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  telah bersabda:

اِنَّ اللہَ وَکَّلَ بِقَبْرِیْ مَلَکًااَعْطَاہُ اَسْمَاعَ الْخَلَائِقِ فَلَا یُصَلِّیْ عَلَیَّ اَحَدٌ اِلٰی یَوْمِ الْقِیَامَۃِ اِلَّا اَبْلَغَنِیْ بِاِسْمِہٖ وَاِسْمِ اَبِیْہ  ِہٰذَا فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ قَدْ صَلّٰی عَلَیْکَ

Sesungguhnya Allah عَزَّوَجَلَّ telah menempatkan Malaikat di dalam kubur yang mampu mendengar suara setiap makhluk. Maka tidak ada seorang pun yang mengutus shalawat itu kepadaku sampai pada hari Kiamat, kecuali Malaikat itu yang memberitahukan kepadaku namanya dan nama ayahnya, [dengan berkata,] ‘Si fulan, anak dari si fulan, telah mengirimkan ṣhalāwat kepadamu.'”^[1]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  telah bersabda: اَفْضَلُ الْعَمَلِ اَلنِّیَّۃُ الصَّادِقَۃُ  (niat jujur adalah tindakan terbaik).^[2] Wahai para pecinta Nabi! berniatlah yang baik sebelum melakukan setiap tindakan, karena ini bisa menjadi jalan masuk surga.

Sebelum mendengarkan ceramah , berniatlah dengan niat yang baik seperti: 

*   Saya akan mendengarkan seluruh ceramah untuk mendapatkan pengetahuan tentang Islam. 

*   Saya akan duduk dengan hikmat. 

*   Saya akan menahan diri dari rasa malas selama ceramah berlangsung. 

*   Saya akan mendengarkan ceramah untuk memperbaiki diri saya. 

*   Apapun yang Saya dengar dan pelajari, Saya akan mencoba untuk menyampaikannya kepada orang lain.