Shehr e Mohabbat

Book Name:Shehr e Mohabbat

membelakangi Ka'bah! Jika Anda ingin berdoa, hadaplah Ka'bah — belakangi Raudhah!"

Karena itu adalah majelis Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم, tidaklah pantas rasanya untuk mengalihkan perhatian ke tempat lain. Sehingga, Sayyid Ahmad Said Kāzimī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه sama sekali mengabaikan kata-kata pria itu dan tetap khusyuk dalam permohonannya. Pria yang tidak sopan itu mengingat penampilan Sang Syekh, dan keesokan harinya, ia membawanya kepada seorang pejabat senior di Madinah, dan menuduhnya melakukan “kejahatan” karena menghadap Raudhah saat berdo’a. Ketika Syekh dibawa ke hadapan pejabat itu, pertanyaan pertama yang diajukan kepadanya adalah: “Apakah Anda menganggap makam Nabi lebih utama daripada Ka'bah?"

Sekarang saksikanlah kecemerlangan Syekh رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه! Beliau kemudian menjawab, "Anda berbicara tentang Ka'bah—saya menganggap tempat ini (Raudhah) lebih utama bahkan dari 'Arsy.”

Pejabat itu menjawab, “Berikanlah bukti untuk ini!"

Syekh menjawab, “Kalau begitu dengarkanlah buktinya! Telah ditetapkan dari Al Qur'an yang suci bahwa Nabi Isa عَلَيْهِ السَّلام adalah hamba yang bersyukur. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى juga berfirman:

لَئِنْ شَکَرْتُمْ لَاَزِیْدَنَّکُمْ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah ( nikmat ) kepadamu,[1]

Lihatlah! Kita memiliki Nabi Isa عَلَيْهِ السَّلام yang merupakan hamba yang bersyukur. Kemudian kita memiliki janji Allah bahwa mereka yang bersyukur akan diberi lebih banyak lagi. Sekarang, telah ditetapkan


 

 



[1]  Al Quran, Ibrahim, ayat 7;