Book Name:Shehr e Mohabbat
Imam Al Baydāwī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه menjelaskan lebih lanjut:
Dalam ayat ini, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebut Madinah sebagai Tempat Iman, dan alasannya adalah bahwa iman menyebar dari Madinah, dan pada akhirnya, iman akan kembali ke sana.[1]
Dalam Muʻjam Al Awsaț, ada sebuah Hadits, Nabiyullah terakhir صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:
اَلْمَدِیْنَۃُ دَارُ الْاِیْمَان
Madinah adalah Tempat Iman.[2]
سُـبْحٰـنَ الـلّٰــه ! Saudara-saudara Muslim yang tercinta, lihatlah betapa besar cinta Allah Yang Maha Penyayang terhadap Kota Tercinta — Madinah Al Munawwarah:
* Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lah yang memilih Madinah sebagai tempat tinggal Nabi-Nya yang tercinta صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dan tempat yang dipilih untuk Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم selalu menjadi tempat terbaik dan paling terhormat.
* Madinah juga dihormati dalam kitab-kitab suci sebelumnya — bahkan di sana, Madinah disebutkan dengan kebaikan.
* Dan dalam kitab terakhir, Al Qur'an yang suci, Madinah disebutkan dengan cara yang luar biasa dan indah. Kadang-kadang disebut أَرْضُ اللہ kadang-kadang Dār Al Hijrah دار الهِجْرَت dan kadang-kadang Dār Al Iman دَارُ الْإِيمَان.