Shehr e Mohabbat

Book Name:Shehr e Mohabbat

Tentu saja, semua tanah adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, semua tujuh bumi dan semua tujuh langit diciptakan oleh Allah Yang Maha Penyayang — tetapi betapa besar kehormatan bagi tanah suci ini (Madinah Tayyibah) sehingga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sendiri memberikannya gelar khusus أَرْضُ اللہ yaitu tanah Allah.

Dalam Juz' 28, Al Hasyr, ayat 9, dua nama Madinah disebutkan:

(1) Dār Al Hijrah (2) Dār Al Īmān

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:

وَ الَّذِیْنَ  تَبَوَّؤُ الدَّارَ وَ الْاِیْمَانَ مِنْ قَبْلِہِمْ

Orang-orang ( Ansar ) yang telah menempati kota ( Madinah ) dan beriman sebelum ( kedatangan ) mereka ( Muhajirin )[1]

Saat menjelaskan makna ayat tersebut, Imam Al Baydāwī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berkata:

تَبَوَّؤُوْا دَارَ الْهِجْرَةِ وَدَارَ الْاِيْمَانِ

Mereka yang menjadikan Tempat Hijrah ( Dār Al Hijrah ) dan Tempat Iman ( Dār Al Īmān ) sebagai rumah mereka. Ini merujuk pada kaum Anṣār para sahabat mulia رَضِيَ اللهُ عَنْهُم yang ketulusan dan kebenarannya menjadi jelas. Mereka telah menjadikan Madinah sebagai rumah mereka, mereka telah memeluk agama mereka, dan mereka tetap teguh dalam keimanan dan tempat tinggal mereka di Madinah.


 

 



[1] Al Quran, Al ashr, ayat 9;