Book Name:Imam Jafar Sadiq Ki Betay Ko Nasihat
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Mari kita membahas beberapa sunah dan adab adzan. Pertama, marilah kita simak dua hadits Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .
“Barangsiapa yang mengumandangkan adzan dengan mencari pahala, maka ibarat orang yang syahid yang berlumuran darah hingga dia menyelesaikan adzannya. Segala sesuatu menjadi saksi baginya, dan ketika dia meninggal, ulat tidak akan menempati tubuhnya di dalam kuburnya.” [1]
“Aku pergi ke surga dan melihat kubah mutiara dan tanahnya terbuat dari kasturi. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, untuk siapa ini?’ Jibril menjawab, ‘Wahai Muhammad! Ini untuk umatmu para muadzhin dan para imam.’” [2]
Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم pernah mengumandangkan Adzan dalam sebuah perjalanan. Beliau membacakan kesaksian iman sebagai berikut اَشْہَدُ اَ نِّیْ رَسُوْلُ اللہ “Aku bersaksi bahwa Aku adalah Utusan Allah عَزَّوَجَلَّ .” [3]
Dalam hadits lain disebutkan, “Jika adzan dikumandangkan di suatu tempat, maka Allah عَزَّوَجَلَّ akan memberinya keselamatan dari siksa-Nya pada hari itu.” [4]
Adzan merupakan sunnah yang dikumandangkan untuk semua salat lima waktu termasuk shalat Jum'at, ketika dilakukan di masjid, tepat waktu, dan pada jamaah pertama. Hukum mengumandangkan adzan ini serupa dengan wājib, yaitu jika tidak dikumandangkan maka seluruh penduduk di wilayah tersebut akan berdosa[5]
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد