Dawat e Islami Aur Islah e Muashrah

Book Name:Dawat e Islami Aur Islah e Muashrah

Nabi Terakhir صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara kalian yang bisa menjadi Muslim sejati sampai aku lebih dicintainya daripada ibunya, ayahnya, anak-anaknya, dan seluruh umat manusia.” 1[1]

Dawate Islami dan Pengabdian kepada Nabi tercinta  صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم

اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـه ! Dawate Islami mencerahkan dunia melalui pengabdian kepada Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Maulana Ilyas Attar Al Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ adalah seorang pecinta Nabi Yang Agung dan beliau telah menanamkan cinta ini di hati jutaan umat.

Dengan rahmat Allah عَزَّوَجَلَّ  , Dawate Islami tidak hanya mengklaim memiliki pengabdian kepada Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , tetapi juga mengubah orang-orang menjadi Muslim yang taat. Banyak orang yang mengungkapkan rasa cintanya kepada Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , namun mereka meninggalkan shalat. Dawate Islami mengubah hal ini dengan menghasilkan umat Nabi yang taat shalat dan taat ibadah.

Menangis Sedalam-dalamnya Karena Cinta dan kerinduan kepada Nabi tercinta  صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم

Berikut rangkuman penuturan seorang saudara Muslim. Dia berkata:

Saya sedang bekerja di sebuah pabrik ketika saya bertemu dengan seorang saudara Muslim lainnya yang mengajak saya menuju kebaikan. Beliau juga menghadiahkan kepada saya sebuah ilmu bayān ( ceramah ) dari Maulana Ilyas Attar Al Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ tentang cinta Sayyidinā Bilal رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ kepada Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Saya mendengarkan ilmu bayān dan cara beliau berbicara dengan penuh hormat dan penuh kasih tentang ciptaan terbaik. Saat saya mendengarkan ilmu bayān, pengabdian kepada Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم terus meningkat di hati saya. Saya diliputi emosi dan menangis sedalam-dalamnya karena cinta dan kerinduan kepada Nabi tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـه ! Saya terinspirasi setelah mendengarkan ilmu bayān, maka saya pergi mengunjungi Syekh, mengambil sumpah setia di tangannya, memelihara jenggot saya, dan saya memakai surban atau imamah di kepala.

               

2 Filmi Adakaar Ki Tawbah, bagian 3, hal. 8-10


 

 



[1] aī al-Bukhāri : 15