Dil Ki Islah Kyon Zarori Hai

Book Name:Dil Ki Islah Kyon Zarori Hai

sepenuhnya halal. Beliau pernah diundang makan oleh seseorang yang menghormatinya. Beliau menerima undangan itu dan berusaha untuk membuat tuan rumah senang. Beliau menggigit makanan dan mengunyahnya, tetapi karena suatu alasan, tidak bisa menelannya. Setelah beberapa waktu, beliau mengeluarkan makanan dari mulutnya. Belakangan diketahui bahwa ada keraguan apakah makanan itu halal atau haram.[1]

Seperti ini, banyak wali lainnya yang diberi kemampuan untuk mengenali apakah makanan tertentu itu haram atau diragukan kehalalannya.

Jangan seperti orang yang keras hati

Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman dalam Al-Qur’an:

وَ لَا یَکُوۡنُوۡا کَالَّذِیۡنَ اُوۡتُوا الۡکِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ فَطَالَ عَلَیۡہِمُ  الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُہُمۡ ؕ

Janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Banyak di antara mereka adalah orang-orang fasik.[2]

Dalam ayat ini, Allah عَزَّوَجَلَّ menjelaskan bagaimana kaum-kaum terdahulu diberi kitab suci, namun hati mereka masih saja keras karena keinginan yang sekejap dan tidak realistis (tidak wajjar). Dia (Allah) memerintahkan umat Islam untuk tidak seperti Ahli Kitab sebelumnya, untuk tidak memiliki keinginan yang tidak realistis (tidak wajar), dan untuk menjaga hati mereka.

Hukuman yang paling berat dari semuanya

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Jāmiʿ al-Tirmidzi, Nabi terakhir صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, اِنَّ اَبْعَدَ النَّاسِ عَنِ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي - “Orang yang berhati keras adalah orang yang paling jauh dari Allah عَزَّوَجَلَّ .”[3]


 

 



[1] Faizān-e-Sunnat, hal. 827 - 828

[2]Al-Quran, 57:16,

[3] Jāmiʿ Al-Tirmidzi: 2411