Sura Fatiah Fazail Aur Ramzan

Book Name:Sura Fatiah Fazail Aur Ramzan

Ketaatan Kepada Nabi adalah Landasan Keimanan

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, riwayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم memanggil seseorang pada saat mereka sedang menjalankan shalat, maka harus meninggalkan shalat dan segera mendatanginya.

الله أكبر ! Hal ini menggambarkan bagaimana shalat adalah ibadah yang agung, namun pergi kepada Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم jauh lebih penting dan lebih utama. Para ulama menyatakan bahwa jika Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم memanggil seseorang yang sedang shalat, maka hendaknya dia meninggalkan shalatnya itu dan pergi kepadanya; salatnya tidak batal, melainkan waktu yang ia habiskan bersama Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم akan dianggap sebagai bagian dari shalat tersebut. Setelah kembali, dia harus melanjutkan shalat dari tempat terakhirnya yang dia tinggalkan.

Kita belajar bahwa perintah Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم adalah istimewa. Berbicara kepada seseorang dan menyapanya dengan salam saat Anda sedang shalat, maka dapat membatalkan shalat. Namun, perhatikan bahwa ketika Anda membaca التَّحِيّات , Anda menyapa Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dalam shalat Anda dan mengucapkan salam: اَلسَّلَامُ عَلَیْکَ اَیُّھَاالنَّبِیُّ ( Wahai Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم ! Salam sejahtera).[1] Ucapan ini tidak membatalkan shalat, melainkan menyempurnakannya. ini karena perlu (wājib) membaca التَّحِيّات saat shalat.

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب         صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

Apa Maksudnya Surat Al Fātiḥah Menjadi Surat Yang Paling Unggul?

Riwayat di atas memberi tahu kita bahwa Surat Al Fātiḥah merupakan surat yang paling unggul dalam Al Quran. Ingatlah bahwa, seluruh Al Quran adalah firman dari  Allah عَزَّوَجَلَّ , dan dari aspek ini, semuanya mengandung keutamaan. Apabila dikatakan surat atau ayat ini lebih utama, maka ada dua makna yaitu:


 

 



[1] Mirāt Al Manājī, jilid. 3, hal. 224