bahwa Nabi Muhammadصَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  adalah Nabiyullah yang sejati.” Sayyidinā Abū Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ kemudian berkata, “Tidak ada orang yang lebih bahagia di Makkah selain Nabi Muhammadصَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  pada hari aku masuk Islam.”^[1]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                             صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Pengenalan Singkat tentang Sayyidina Abū Bakar As Ṣiddīq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ

Beliau adalah penerus Rasulullahصَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم  dan khalifah pertama umat Islam. Namanya adalah ꜤAbdullah, nama panggilannya adalah Abū Bakar رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ, dan gelarnya adalah As Ṣiddīq dan Al ꜤAtīq.^[2]

Beliau berasal dari suku Quraisy. Tujuh generasi sebelumnya, silsilahnya bertemu dengan silsilah Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم. Beliau adalah orang merdeka yang pertama yang menerima Islam.

Beliau ikut serta dalam setiap pertempuran, mendukung keputusan Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم di masa perang dan di masa damai, dan memenuhi hak pengorbanan. Masa pemerintahannya sebagai khalifah berlangsung selama 2 tahun 7 bulan.^[3] Sayyidina Abū Bakar As Siddiq   رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ meninggal dunia pada tanggal 22 Jumādil Akhir dan dimakamkan di samping makam Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم di bawah Kubah Hijau.

Sayyidina Abū Bakar As Ṣiddīq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ Selalu Menjadi Seorang Muslim (beriman)

Wahai para pecinta Rasulullah! Sayyidina Abū Bakar As Ṣiddīq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ