Book Name:Shan e Iman e Siddique
Bagaimana beliau mencapai derajat tersebut, dan bagaimana kita dapat menguatkan keimanan kita melalui berkah dari Sahabat yang paling agung? Hal-hal seperti ini dan lebih banyak lagi akan dibahas pada hari ini. Semoga Allah عَزَّوَجَلَّ memberikan kita keimanan yang sempurna dan memberikan kita kemampuan untuk memenuhi persyaratannya demi keagungan iman dari Sayyidinā Abū Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ.
اٰمِیْنْ بِجَاہِ النَّبِیِّ الْاَمِیْنِ صلَّی اللہُ عَلَیْہ ِوَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ
Keimanan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq bagaikan wahyu Ilahi
RabīꜤah bin Kaab رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ berkata:
Keimanan Sayyidina Abu Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ bagaikan wahyu Ilahi. Ketika beliau melakukan perjalanan berdagang ke Suriah, beliau bermimpi bahwa beliau bertemu dengan seorang pendeta bernama Buḥairah. Dia (Pendeta itu) bertanya kepada Sayyidina Abu Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ, “Dari mana asal Anda?” “Aku datang dari Makkah,” jawabnya. “Anda berasal dari suku yang mana?” tanya pendeta itu. Sayyidina Abū Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menjawab, “suku Quraisy.” Pendeta itu kemudian bertanya tentang pekerjaannya, dan Sayyidina Abū Bakar As Siddiq رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menjawab bahwa beliau adalah seorang pedagang.
Pendeta itu melanjutkan, “Jika mimpimu benar, maka akan datang seorang Nabi dari suku Anda. Anda akan menjadi menterinya ketika ia masih hidup, dan menjadi penggantinya setelah ia meninggal dunia.” Sayyidinā Abū Bakar رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ merahasiakan hal ini, dan ketika deklarasi kenabian disampaikan, beliau berkata kepada Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم, “Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah عَزَّوَجَلَّ, dan aku bersaksi