Book Name:Din Raat Kesay Guzarain
Carilah karunia Allah عَزَّوَجَلَّ siang dan malam!
Wahai para pecinta Nabi! Allah عَزَّوَجَلَّ tidak menciptakan siang dan malam agar kita menghabiskan malamnya dengan tidur dalam keadaan lalai, dan melewatkan siang harinya dengan hanya memikirkan dunia. Siang dan malam ini, setiap hembusan nafas kita, adalah karunia Allah عَزَّوَجَلَّ yang tiada terhingga, dan kehidupan ini adalah untuk beribadah kepada Allah عَزَّوَجَلَّ , berdzikir, dan mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi setelah kematian.
Allah عَزَّوَجَلَّ menyatakan dalam Al Qur'an:
وَ جَعَلۡنَا الَّیۡلَ وَ النَّہَارَ اٰیَتَیۡنِ فَمَحَوۡنَاۤ اٰیَۃَ الَّیۡلِ وَ جَعَلۡنَاۤ اٰیَۃَ النَّہَارِ مُبۡصِرَۃً لِّتَبۡتَغُوۡا فَضۡلًا مِّنۡ رَّبِّکُمۡ
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami). Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu [1]
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa siang dan malam adalah dua tanda kekuasaan Allah عَزَّوَجَلَّ . Allah عَزَّوَجَلَّ menjadikan tanda malam menjadi gelap, sehingga segala sesuatunya tersembunyi di dalamnya, dan Dia ( Allah عَزَّوَجَلَّ ) menjadikan siang terang; mengapa seperti ini? Hal ini agar kita mencari karunia Tuhan kita. Hujjatul Islam, Imam Muhammad Al Ghazālī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menyebutkan, “Karunia yang diperintahkan kepada kita untuk dicari dalam ayat yang diberkahi ini adalah pahala dan ampunan.” [2]
Seolah-olah dikatakan bahwa Kami menciptakan malam sebagai tanda kekuasaan Kami, dan siang juga sebagai tanda kekuasaan Kami, agar kamu beramal saleh siang dan malam, dan agar kamu tetap mencari pahala akhirat dan ampunan melalui perbuatan atau amalan yang membawa ke surga.
Sahabat, Sayyidinā Abū Dardāˈ رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menyatakan, “Wahai anak Adam, gilinglah bumi dengan kakimu! Maka kamu akan segera memasukinya. Wahai anak Adam, bagaimanakah hidupmu? Itu hanya kumpulan hari-hari. Ketika satu hari berlalu,