Musibaton Par Sabr Ka Zehen Kaise Banye?

Book Name:Musibaton Par Sabr Ka Zehen Kaise Banye?

penyakit mereka dan lari dari mereka, bagaimana tugas menyampaikan risalah dapat terpenuhi? Singkatnya, Nabi Ayyub        ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم tidak pernah menderita kusta; sebaliknya, tubuhnya mengalami beberapa lepuh, luka, dan bisul, yang karenanya Nabi Ayyub ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم menanggung penderitaan selama bertahun-tahun, dan tetap sabar serta bersyukur.[1]

Demikian pula, kisah yang tertulis di beberapa buku bahwa selama sakitnya itu, ulat muncul di tubuh Nabi Ayyub ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم dan memakan dagingnya juga tidak benar, karena kemunculan ulat di tubuh yang terlihat juga merupakan penyebab rasa jijik dan penolakan bagi masyarakat umum, dan orang-orang merasa jijik dengan hal-hal seperti itu. Oleh karena itu, para penceramah dan pendakwah agama tidak boleh mengaitkan hal-hal seperti itu kepada Nabiyullah Ayyub ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم, yang menyebabkan orang merasa jijik, dan yang bertentangan dengan tuntutan kenabian.[2]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Anda telah mendengar betapa beratnya cobaan yang menimpa Nabiyullah Ayyub ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم. Namun, Nabi Ayyub ‘عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم tidak menangis, meratap, berteriak, mengeluh, menunjukkan ketidaksabaran, atau menunjukkan rasa tidak bersyukur; sebaliknya, beliau berpegang teguh pada kesabaran dan keridhaan serta tetap ridha dengan kehendak Allah سبحانہ و تعالی. Sayangnya ! Karena jauh dari pengetahuan agama, orang-orang yang memiliki pola pikir sabar dan tabah jarang terlihat di masyarakat kita sekarang. Seolah-olah hampir setiap orang memiliki tidaksabaran dalam satu atau lain


 

 



[1] Aja'ib Al Quran ma' Ghara'ib Al Quran, hlm. 181 - 182

[2] Sirat Al Jinan, jilid. 6, hal. 360